Rabu (27/01/2021) Sebagai bagian dari rangkaian Konsorsium Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Prodi Pemikiran Politik Islam IAIN Kudus menyelenggarakan diskusi semi daring bertajuk ”Geopolitics of Relocation the US Embassy from Tel Aviv to Jerusalem” dengan pembicara Dosen Prodi Pemikiran Politik Islam Umi Qadarsasi, S.IP., M.A. Diskusi tersebut membahas mengenai latar belakang keputusan politik pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Jerusalem. Sebagaimana diberitakan di berbagai media massa, Jerusalem pada dasarnya merupakan wilayah yang masih dalam status sengketa antara Palestina dengan Israel. Keputusan Donald Trump memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Jerusalam merupakan sinyal bahwa Trump mengakui Jerusalam sebagai ibukota Israel.

Dalam analisis Umi Qadarsasi, keputusan Amerika Serikat dalam pemindahan kedutaan besar ke Jerusalem tidak terlepas dari beberapa faktor termasuk faktor hubungan politik luar negeri Amerika Serikat dengan Israel yang memang memiliki karakteristik yang khas. Sebagaimana dinyatakan oleh Umi, faktor tujuan strategis Amerika Serikat di Timur Tengah menjadi faktor yang cukup jelas melatarbelakangi dukungan Amerika Serikat dalam setiap agenda politik Israel.

Dalam diskusi tersebut, terlihat antusiasme para peserta baik dari para dosen maupun mahasiswa, beberapa pertanyaan dari para peserta diskusi diantaranya adalah menyangkut hubungan diplomatik Amerika serikat dengan Israel pasca terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat. Dalam pandangan Umi, hubungan diplomatik Amerika Serikat dengan dunia islam mungkin akan lebih bercorak soft diplomacy atau bagaimana Amerika dapat bekerjasama dengan negara-negara di dunia islam tanpa melalui intervensi militer, sementara hubungan antara Amerika Serikat dengan Israel kemungkinan tak banyak berubah. 

Diskusi di atas dapat disimak melalui tautan berikut Geopolitics of Relocation the US Embassy from Tel Aviv to Jerusalem